
Asuransi Perjalanan Tahunan Vs Asuransi Perjalanan Harian
Daripada beli asuransi perjalanan harian alias asuransi single trip mending beli asuransi perjalanan tahunan, lebih hemat dan praktis. Benarkah begitu? Pernyataan ini memang tak salah, tapi juga tak sepenuhnya benar.
Asuransi perjalanan tahunan vs asuransi perjalanan harian
Asuransi perjalanan tahunan ibarat membeli dengan sistem langganan selama setahun. Cukup satu kali beli polis asuransi, setiap melakukan perjalanan selama satu tahun telah terjamin perlindungan asuransi secara otomatis.
Ini memang lebih praktis karena kamu tak perlu mencari dan membeli perlindungan asuransi perjalanan terbaik setiap kali akan pergi.
Sebaliknya, asuransi perjalanan harian atau tunggal membeli perlindungan asuransi hanya saat diperlukan. Artinya, asuransi perjalanan yang dibeli khusus untuk periode perjalanan yang telah ditentukan.
Misalnya, jika kamu ingin berlibur ke Jepang dari tanggal 4 Mei hingga 18 Mei 2019, maka kamu cukup membeli perlindungan asuransi untuk periode tersebut.
Jika ingin liburan ataupun melakukan perjalanan bisnis lagi, ya harus cari dan beli asuransi perjalanan kembali.
Benarkah premi asuransi perjalanan tahunan lebih hemat?

Biaya premi asuransi perjalanan tahunan tentu lebih mahal dibandingkan asuransi perjalanan harian. Jelas saja, sebab membeli asuransi perjalanan tahunan ibarat pembelian secara paket, sedangkan asuransi perjalanan harian ibarat pembelian secara satuan.
Namun, jika dihitung-hitung, harga paket biasanya jauh lebih hemat dibanding berkali-kali membeli secara satuan. Begitu pula dengan asuransi perjalanan.
Biar lebih gampang memahaminya, mari cek ilustrasi berikut ini.
Doni adalah seorang jurnalis senior yang sering dapat tugas liputan hingga ke luar negeri. Mulai dari peliputan kunjungan kepresidenan ke negara tetangga hingga studi banding pejabat pemerintahan.
Dalam satu tahun Doni pergi liputan ke luar maupun dalam negeri hingga 9 kali. Jika Doni menggunakan asuransi perjalanan harian, maka Doni perlu mencari, memilih, dan membeli asuransi perjalanan sebanyak sembilan kali.
Berikut ini ilustrasi bujet asuransi perjalanan yang Doni butuhkan:
Bulan |
Destinasi |
Premi asuransi perjalanan |
Januari |
Bali |
Rp 69 ribu |
Februari |
Bangkok |
Rp 233 ribu |
Maret |
Singapura |
Rp 124 ribu |
April |
Korea |
Rp 342 ribu |
Mei |
- |
- |
Juni |
Lombok |
Rp 69 ribu |
Juli |
Nusa Tenggara Timur |
Rp 69 ribu |
Agustus |
Malaysia |
Rp 124 ribu |
September |
Sumba |
Rp 106 ribu |
Oktober |
- |
|
November |
|
|
Desember |
Singapura |
Rp 124 ribu |
Total |
|
Rp 1,260 juta |
Diasumsikan, Doni menggunakan asuransi perjalanan tunggal Tokio Marine New Travel Partner Silver dengan periode liburan mulai dari 7-23 hari, bervariasi tergantung destinasi liburannya.
Sebagai perbandingan, jika membeli asuransi perjalanan tahunan dari perusahaan asuransi yang sama, yaitu Tokio Marine New Travel Partner Annual Silver, biaya premi yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 925 ribu.
Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan biaya sebelumnya, bukan? Bahkan, Doni bisa menghemat lebih dari Rp 300 ribu.
Selain itu, Doni juga bisa menghemat waktu dan energi karena tidak perlu mencari dan membeli asuransi perjalanan baru tiap kali akan pergi liburan.
(Baca: Perlukah Asuransi Perjalanan Saat Liburan ke Luar Kota?)
Asuransi perjalanan tahunan cocok untuk kamu, jika…
Bagi wisatawan yang sering melakukan perjalanan wisata ke berbagai negara ataupun jurnalis yang rutin melakukan perjalanan dinas seperti Doni, jelas asuransi perjalanan tahunan lebih ideal buat dipilih.
Selain itu, kamu yang gemar melakukan traveling secara spontan alias tanpa perencanaan panjang, asuransi perjalanan tahunan juga bisa jadi pilihan terbaik. Sebab, risiko lupa beli asuransi karena perjalanan dadakan, bisa diminimalisir.
Asuransi perjalanan tahunan tak cocok buat kamu, jika…
Perlu diingat bahwa premi asuransi perjalanan tahunan bisa terhitung hemat, jika sering melakukan perjalanan atau setidaknya lebih dari tiga kali dalam setahun. Jika tidak, membeli asuransi perjalanan tahunan bisa jadi hal yang percuma.
Artinya, jika kamu hanya berencana liburan 1-2 kali dalam setahun, asuransi perjalanan harian lebih ideal buat dipilih.
Hal yang harus kamu perhatikan sebelum memilih asuransi perjalanan

Apa pun jenis asuransi yang akan dipilih, terdapat beberapa hal yang perlu kamu pertimbangan sebelum membeli asuransi perjalanan. Berikut ini di antaranya:
1. Negara tujuan
Saat membeli polis asuransi, kamu akan memilih wilayah yang mencakup tujuan perjalanan yang diinginkan. Misalnya, wilayah worldwide atau seluruh dunia, wilayah pasifik dan Schengen, wilayah Greater Asia, dan sebagainya.
Tiap wilayah memiliki negara cakupan, serta negara-negara yang termasuk dalam pengecualian. Sebagai contoh, pada asuransi perjalanan Allianz untuk wilayah Worldwide, kamu bisa mendapatkan jaminan asuransi untuk semua negara di seluruh dunia, kecuali di Indonesia, Afghanistan, Congo, Cuba, Iran, Iraq, Liberia, Sudan, dan Syria.
Artinya, jika kamu berencana pergi ke Inggris dan juga Lombok pada tahun yang sama, maka kamu memerlukan jenis perlindungan asuransi yang berbeda. Dengan kata lain, bisa jadi penggunaan asuransi perjalanan harian lebih disarankan.
2. Aktivitas yang akan dilakukan
Sebagian besar asuransi tidak menjamin perlindungan atas kerugian yang diakibatkan oleh aktivitas berisiko, seperti panjat tebing, pendakian gunung, scuba diving, dan sebagainya.
Pada beberapa perusahaan asuransi, kamu bisa saja menambahkan perluasan manfaat untuk mendapatkan perlindungan terhadap aktivitas berisiko. Misalnya, kalau kamu berencana bermain ski saat liburan di negara bersalju.
Namun, penambahan perluasan manfaat ini pada asuransi perjalanan tahunan dapat jauh lebih mahal dibandingkan pada asuransi perjalanan harian atau tunggal. Apalagi, jika kamu hanya membutuhkan manfaat ini untuk satu kali perjalanan.
3. Maksimum durasi perjalanan
Umumnya, periode maksimum untuk polis asuransi perjalanan tahunan adalah 90 hari untuk satu kali perjalanan. Namun, hal ini bisa berbeda-beda tergantung kepada kebijakan perusahaan asuransi terkait. Jadi, jangan lupa cek kriteria ini pada polis asuransi.
Jika rencana perjalanan lebih dari periode maksimum, jangan segan untuk meminta perlindungan tambahan kepada perusahaan asuransi terkait.
4. Waktu membeli asuransi perjalanan
Sudah punya itinerary liburan yang lengkap, tiket pesawat dan penginapan sudah di tangan, tahu-tahu kamu batal berangkat karena terjadi kerusuhan. Jika kamu telah membeli asuransi perjalanan jauh sebelum rencana keberangkatan, kamu bisa mendapatkan ganti rugi atas pembatalan perjalanan yang terjadi.
Ada perusahaan asuransi yang memberikan jaminan pembatalan dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan. Namun ada pula yang mematok maksimal pembatalan 30 hari sebelum keberangkatan.
Oleh sebab itu, sekalipun kamu dapat membeli asuransi perjalanan kapan pun, sebaiknya belilah asuransi perjalanan sesegera mungkin untuk mendapatkan perlindungan secara maksimal.
(Baca: 7 Asuransi Perjalanan Terbaik untuk Visa Schengen)
Kesimpulan
Jika kamu punya rencana traveling ke banyak tempat dalam tahun yang sama, baik urusan bisnis maupun plesiran, memilih asuransi perjalanan tahunan memang disarankan. Namun, perlu diingat bahwa frekuensi perjalanan bukanlah satu-satunya alasan dalam memilih jenis asuransi perjalanan.

Ada beberapa kondisi lain yang juga perlu diperhatikan biar bujet asuransi semakin efisien. Misalnya, apakah destinasi-destinasi yang dituju berada pada cakupan wilayah yang sama? Apakah kamu perlu perluasan jaminan tambahan untuk aktivitas berisiko tinggi? Dan sebagainya.
Untungnya, kamu bisa secara mudah membandingkan asuransi perjalanan tahunan dan harian di situs perbandingan produk finansial, seperti GoBear Indonesia.
Melalui situs ini kamu bukan hanya bisa menemukan perlindungan asuransi perjalanan yang paling sesuai kebutuhan, tapi kamu pun bisa langsung membeli polis asuransi perjalanan secara online, tanpa beranjak dari rumah.